top of page

IBADAT PAGI Rabu, 31 Agustus 2022

HARI BIASA PEKAN XXII (H) I



P : Ya, Tuhan, sudilah membuka hatiku.

U : Supaya mulutku mewartakan pujianMu.


Ant.

Pujilah Allah, hai seluruh bumi, sembahlah Tuhan dengan sukacita.

Marilah kita bernyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi penyelamat kita. Menghadap wajahNya dengan lagu syukur, menghormatiNya dengan pujian.

Ant.

Pujilah Allah, hai seluruh bumi, sembahlah Tuhan dengan sukacita.

Tuhanlah Allah yang agung, merajai segala dewa. Dasar bumi terletak di tanganNya, Puncak gunung pun milikNya. MilikNyalah laut, Dia membuatnya, daratanpun buatan tanganNya.

Ant.

Pujilah Allah, hai seluruh bumi, sembahlah Tuhan dengan sukacita.

Mari bersujud dan menyembah, berlutut di hadapan Tuhan, pencipta kita. Dialah Allah kita, kita umatNya, Dialah gembala kita, kita kawananNya.

Ant.

Pujilah Allah, hai seluruh bumi, sembahlah Tuhan dengan sukacita.

Hari ini dengarkanlah suaraNya: “Jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti di Masa, di padang gurun; ketika leluhurmu mencobai Aku, walau menyaksikan karyaKu yang agung.

Ant.

Pujilah Allah, hai seluruh bumi, sembahlah Tuhan dengan sukacita.

Empat puluh tahun Aku muak akan mereka itu; maka Aku berkata: Umat ini tersesat hatinya, mereka tidak mengerti maksud bimbinganKu. Sebab itu Aku bersumpah dalam murkaKu: Mereka takkan beristirahat bersama Aku.”

Ant.

Pujilah Allah, hai seluruh bumi, sembahlah Tuhan dengan sukacita.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

Ant.

Pujilah Allah, hai seluruh bumi, sembahlah Tuhan dengan sukacita.


Mari kita Putera terang Tampil maju dan berjuang Diresapi semangat Kristus Jadi abdi dengan tulus.


Jangan lupa mohon Tuhan Agar kita diarahkan Pada tujuan sejati Setia sepanjang hari.


Allah cahaya sejati Sinarilah hati kami Agar mampu memantulkan Kristus terang kehidupan.


Terpujilah Allah Bapa Terpujilah Allah Putera Bersama Roh Kudus pula Sekarang dan selamanya. Amin.


Ant. 1

Ya Allah, kuduslah tindakanMu, dewa manakah seagung Allah kami?


Mazmur 76 (77)

Aku berseru kepada Allah dengan suara lantang,* aku berteriak, dan Ia mendengarkan daku.

Pada hari kesesakanku aku mencari Tuhan,† malam hari kutadahkan tanganku tiada hentinya,* dan tiada hiburan bagiku.

Apabila aku ingat akan Allah, aku mengaduh,* apabila termenung, makin lemah lesu semangatku.


Mataku tiada terpejamkan,* aku gelisah, hingga tidak dapat berbicara.

Kupikirkan zaman yang lampau,* tahun yang silam kukenang.

Malam hari aku merenung-renung dalam hati* dan selalu menimbang-nimbang dalam batinku:


“Untuk selamanyakah Tuhanku menolak* dan tiada lagi bermurah hati?

Sudah habiskah kasih setiaNya selama-lamanya,* sudah batalkah janjiNya yang turun-temurun?

Sudah lupakah Allah menaruh belaskasihan,* ataukah Ia menutup kerahimanNya dengan kemurkaan?”


Sungguh inilah yang menikam hatiku,* bahwa Allah merubah sikapNya.

Namun aku tetap mengingat karya Tuhan,* karya yang mengagumkan pada masa yang silam.

Segala karyaMu akan kurenungkan,* akan kukenangkan segala perbuatanMu.


Ya Allah, kuduslah tindakanMu,* dewa manakah seagung Allah kami?

Engkaulah Allah yang melakukan karya-karya agung,* Engkau menyatakan kuasaMu di antara bangsa-bangsa.

Dengan tangan kuat Kautebus umatMu,* keturunan Yakub dan Yusuf.


Air laut melihat Engkau, ya Allah,† melihat Engkau, lalu gemetar,* bahkan samudera raya bergetar ketakutan.

Awan-awan mencurahkan air hujan,† awan meledakkan guntur gemuruh,* halilintar sambar-menyambar.

Deru gunturMu sabung-menyabung,† kilapan kilat menyinari jagat,* bumi gemetar dan berguncang.


JalanMu melalui laut, melalui air yang luas,* rahasia karyaMu tak terselami.

Demikian umatMu Kau bimbing seperti kawanan domba,* dengan perantaraan Musa dan Harun.


Kemuliaan kepada Bapa* dan Putera dan Roh Kudus


Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,* dan sepanjang segala abad. Amin.


Ant. 1

Ya Allah, kuduslah tindakanMu, dewa manakah seagung Allah kami?


Ant. 2

Hatiku bersuka ria karena Tuhan yang merendahkan dan meninggikan.


Kidung (1 Sam 2:1-10)

Hatiku bersuka ria karena Tuhan,* aku bermegah-megah karena Allahku.

Mulutku mengejek musuh,* karena aku gembira atas pertolonganMu.


Tak ada orang sekudus Tuhan,* tak ada wadas sekokoh Allah kita.

Jangan lagi berbicara dengan angkuh,* membualkan kata yang congkak-congkak.

Tuhan itu Allah yang mahatahu,* bukankah Dia yang menguji tingkah laku manusia!


Sudah patahlah busur para perkasa,* dan orang lemah dipersenjatai kekuatan.

Orang yang kenyang harus mencari nafkah,* orang kelaparan mengaso dari kerjanya.

Orang mandul melahirkan tujuh kali,* tetapi ibu yang beranak banyak menjadi layu.

Tuhan berkuasa atas mati dan hidup,* menurunkan ke alam maut dan menaik-kan dari sana.

Tuhan membuat miskin dan membuat kaya,* Ia merendahkan dan meninggikan.

Ia menegakkan dari debu orang yang hina,* mengangkat dari persampahan orang miskin.

Tuhan mendudukkan dia di antara para bangsawan* dan memberinya tempat kehormatan.


Sebab Tuhanlah yang memiliki alas bumi,* Ia menaruh daratan di atasnya.

Ia melindungi langkah laku orang yang dikasihiNya† dan membinasakan orang berdosa dalam kegelapan,* sebab orang tidak menjadi perkasa dengan kekuatannya sendiri.

Tuhan menggentarkan para lawanNya,† Yang mahatinggi mengguntur di cakrawala,* Tuhan mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya.

Tuhan memberikan kekuasaan kepada rajaNya* dan menguatkan orang yang diurapiNya.


Kemuliaan kepada Bapa* dan Putera dan Roh Kudus


Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,* dan sepanjang segala abad. Amin.


Ant. 2

Hatiku bersuka ria karena Tuhan yang merendahkan dan meninggikan.


Ant. 3

Tuhan meraja, hendaklah bumi ber-sorak-sorai.


Mazmur 96 (97)

Tuhan meraja, hendaklah bumi bersorak-sorai,* dan pulau-pulau bersukacita.

Awan kelam menyelubungi Tuhan,* keadilan dan hukum tumpuan takhtaNya.

Api menjalar di hadapan Tuhan,* menghanguskan para lawan di sekitarNya.


Halilintar menyinari jagat,* bumi melihatnya dan gemetar.

Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan,* di hadapan Tuhan semesta alam.

Langit mewartakan keadilan Tuhan,* dan segala bangsa melihat kemuliaanNya.


Dipermalukanlah orang yang menyembah berhala,† yang bermegah atas arca yang tak berdaya,* hendaknya segala dewa sujud menyembah Tuhan.

Sion mendengarnya dan bersukacita,† kota-kota Yehuda bersorak-sorai* karena keputusanMu, ya Tuhan.

Sebab Engkaulah, ya Tuhan, mahatinggi di atas seluruh bumi,* Engkau mahaagung di atas segala dewata.


Hai orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan,† sebab Tuhan memelihara orang yang mengasihiNya* dan melepaskan mereka dari cengke-raman orang jahat.

Terang terbit bagi orang benar,* sukacita bagi orang yang tulus hati.

Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar,* muliakan namaNya yang kudus.


Kemuliaan kepada Bapa* dan Putera dan Roh Kudus


Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,* dan sepanjang segala abad. Amin.


Ant. 3

Tuhan meraja, hendaklah bumi ber-sorak-sorai.


Apakah yang dapat memisahkan kita dari cinta Kristus? Sengsara? Penindasan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang? Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita.


P : Aku memuji Tuhan,* Setiap waktu.

U : Aku memuji Tuhan,* Setiap waktu.

P : Madah pujian tetap bergema pada bibirku.

U : Setiap waktu.

P : Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Aku memuji Tuhan,* Setiap waktu.


Ant. Kidung Zakharia

Hendaklah kita mengabdi Tuhan seumur hidup.

Terpujilah Tuhan, Allah Israel,* sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umatNya.

Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa,* putera Daud, hambaNya.

Seperti dijanjikanNya dari sediakala,* dengan perantaraan para nabiNya yang kudus.

Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita* dan dari tangan semua lawan yang membenci kita.

Untuk menunjukkan rahmatNya kepada leluhur kita* dan mengindahkan perjanjianNya yang kudus.

Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,* akan membebaskan kita dari tangan musuh.

Agar kita dapat mengabdi kepadaNya tanpa takut* dan berlaku kudus dan jujur di hadapanNya seumur hidup.


Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah yang mahatinggi,* sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalanNya.

Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan dalam umatNya,* berkat pengampunan dosa mereka.

Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan;* Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut* dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.


Kemuliaan kepada Bapa* dan Putra dan Roh kudus.

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu* dan sepanjang segala abad. Amin.

Ant. Kidung Zakharia

Hendaklah kita mengabdi Tuhan seumur hidup.


Terpujilah Allah, penyelamat kita, sebab Ia telah berjanji akan menyertai GerejaNya setiap saat sampai akhir dunia. Marilah kita bersyukur kepadaNya dan berkata:


U : Tinggallah beserta kami, ya Tuhan.

Ya Tuhan, tinggallah sepanjang hari beserta kami,* dan matahari rahmatMu yang menyinari kami jangan sampai terbenam.

KepadaMu kami baktikan hari ini sebagai kurban pujian,* dan kami berjanji tidak akan melakukan atau membenarkan kejahatan.

Ya Tuhan, semoga seluruh hari ini mendatangkan kurnia cahayaMu,* supaya kami menjadi terang dunia dan garam masyarakat.

Semoga cinta kasih Roh KudusMu membimbing hati dan bibir kami,* agar kami tetap berlaku baik dan memuji Engkau.



Ya Tuhan, sinarilah kiranya hati kami dengan terang cahayaMu. Semoga kami tetap mengikuti jalan perintahMu, dan tak pernah menyimpang dari padanya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan peng-antara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.


P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.

U : Amin

193 views0 comments
bottom of page