top of page
_edited.jpg

Renungan

Ibadat harian (bahasa Latin: liturgia horarum) atau ofisi ilahi (bahasa Latin: officium divinum)

Ibadat harian (bahasa Latin: liturgia horarum) atau ofisi ilahi (bahasa Latin: officium divinum), yang seringkali disebut doa ofisi atau doa brevir, adalah serangkaian ibadat resmi guna "menandai waktu sehari-hari dan menguduskan hari dengan doa".

​

1. Apakah Brevir itu?

​

Brevir adalah Ibadat Harian. Bukunya berjudul Ibadat Harian. Ibadat Harian ini awalnya hanya dikenal di kalangan para imam, biarawan / wati. Setelah Konsili Vatikan II, maka doa ini disosialisasikan kepada umat awam agar umat awam juga dapat ikut serta mendaraskannya. Namun karena dalam buku Ibadat, Harian atau Brevir, istilah ini banyak yang kurang dipahami umat awam dan bingung bertanya kemana, maka umat awam banyak yang tidak mendaraskannya.

​

2. Apa isi Brevir?

​

Garis besar di dalam Brevir ada Madah, Kidung, Mazmur, Bacaan Kitab Suci, dan beberapa doa lainnya. Yang diterima itu, untuk didaraskan 7x sehari-hari.

​

3. Mengapa 7x sehari?

​

Karna di dalam Alkitab tertulis :

“Tujuh kali dalam sehari, aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Besarlah ketentraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.

”(Mazmur 119: 164-165)

​

4. Ibadat apa saja yang dimaksud dalam 7x sehari tersebut?

​

Sebuah Ibadat Pembukaan & Ibadat Bacaan

~ Ibadat Pagi

~ Ibadat Sebelum Tengah Hari

~ Ibadat Siang

~ Ibadat Sesudah Tengah Hari

~ Ibadat Sore

~ Ibadat Penutup

​

5. Jam-jam berapa saja?

​

Jika kita mengikuti selai-selai Ibadat yang dipraktekkan oleh para rahib Rawaseneng, maka selai-selai Ibadat adalah sebagai berikut:

~ Ibadat Pembukaan & Ibadat Bacaan (03.30)

~ Ibadat Pagi (06.00)

~Ibadat Sebelum Tengah Hari (08.15)

~ Ibadat Siang (12.00)

~ Ibadat Sesudah Tengah Hari (14.30)

~ Ibadat Sore (17.30)

~ Ibadat Penutup (19.45)

​

Namun jika tidak bisa diambil jam-jam tersebut, jangan khawatir. Tetaplah mendaraskan dengan penuh dukungan. Akan sangat baik sebelum tidur, Anda sudah mendaraskan 7 Ibadat tersebut.

​

6. Apakah harus 7x Ibadat sehari-hari?

​

Di dalam perjalanannya, sudah umum didaraskan 3 Ibadat, yaitu Ibadat Pagi, Ibadat Siang, Ibadat Sore. Di gereja-gereja yang masih mendaraskan Brevir, malah hanya mendaraskan Ibadat Pagi dan Ibadat Sore. Tidak masalah namun jika diminta untuk mengikuti Raja Daud yang menerima-muji Tuhan 7x sehari, baik kiranya jika dapat didaraskan 7 Ibadat tersebut.

​

7. Yang disebut sebagai 'Ibadat' harus beramai-ramai.

​

Tidak dapat dilakukan oleh perorangan secara pribadi.

​

8. Bagaimana mendaraskannya?

​

Di Rawapeneng pertapaan mendaraskan 1 Ibadat banyak dengan dilantunkan, mereka menjadikannya seperti lagu-lagu mazmur. Namun jika untuk didoraskan perorangan, baiklah hanya didaraskan / dibaca saja dengan cepat, jangan terburu-buru. Daraskanlah Ibadat / Doa dari atas sampai ke bawah dengan tenang dan penuh melepaskan.

9. Apa arti tanya (*) dan arti tanda salib kecil

Tanda (*) biasanya ada di ujung kalimat, yang dipindahkan sebagai jedah agar kita berhenti sebelum masuk ke kalimat kedua di bawahnya. Tanda (*) ada sebagai pemisah, jika umpan terdiri dari 2 kalimat. Sementara tanda salib kecil ada di ujung kalimat, sedangkan 1 umpan terdiri dari 3 kalimat. Jika dilagukan, maka pada tanda salib kecil itu akan terdengar turun 1 nada. Namun jika hanya didaraskan, maka tanda salib kecil itu akan dibawa sama yaitu sebagai jedah untuk masuk ke kalimat selanjutnya.

bottom of page